“Until I feared I would lose it, I never loved to read. One does not love breathing.”
– Harper Lee, To Kill a Mockingbird
Dalam rangka ulang tahun Blogger Buku Indonesia (BBI) yang ke-3 di tahun ini, kami merayakannya dengan beberapa event menarik. Salah satunya adalah guest posting yang mengijinkan seorang member menerbitkan tulisannya di blog member lainnya. Kali ini, aku mendapat kesempatan berkenalan dengan Khairisa dan menuliskan pemikiranku di blog ini. Semoga bisa bermanfaat untuk siapa saja yang membaca.
Membaca. Membaca. Membaca. Sebuah kata kerja yang punya implikasi yang berbeda-beda untuk setiap orang. Mereka yang disebut bookworm menikmati setiap kalimat, menelaah setiap kata dan mengaggumi beberapa karakter. Banyak hal menarik yang bisa muncul dari buku setebal seratus halaman. Namun bagi beberapa orang lainnya, membaca memiliki efek yang berbeda.
“Membaca lebih dari 5 halaman membuatku kehilangan fokus.”
“Membaca buku terlalu lama membuatku bosan sehingga cenderung meninggalkan buku itu tidak habis terbaca karena pada dasarnya aku tidak suka bergelut dengan satu hal yang terlalu lama.”
“Membaca membuatku selalu mengantuk.”
“Membaca mengharuskan duduk diam lama, dan aku tidak betah.”
Jawaban-jawaban di atas mewakili pendapat beberapa orang teman yang kutanyai tentang kebiasaan membaca. Mungkin ada alasan yang berbeda untuk orang lain, tetapi hampir sebagian besar orang yang kutanyai mengarah ke empat jawaban yang sama. Sejak awal membaca sudah kusebut sebagai kata kerja. Jika demikian bukankah butuh usaha untuk melakukannya? Secara pribadi, membaca adalah hobiku sehingga aku tidak menyadari usaha yang kulakukan untuk membaca. Aku senang duduk diam dan menikmati petualangan setiap tokoh-tokoh yang berbeda ke berbagai belahan dunia dan budaya. Ketika masuk kedalam sebuah cerita, seratus, lima ratus, bahkan seribu halaman terasa sangat singkat untuk dinikmati. Membaca telah menjadi hobi dan kebiasaanku. Semua bookworm pasti memahami hal ini.
Berbeda dengan para bookworm, orang-orang yang memberikan keempat jawaban di atas memiliki kendala dalam membaca, mungkin ada beragam alasan dibaliknya, namun untuk bisa mengalahkan semua alasan itu, harus sedikit memaksa diri untuk terus membaca walaupun rasa kantuk atau bosan mulai muncul. Dengan mencoba membuat catatan kecil tentang buku yang sedang dibaca, akan memaksa otak untuk fokus dan bekerja mengusir rasa kantuk. Selain itu berimajinasi juga membuat bacaan menjadi kaya sekaligus menangkal rasa kantuk, coba saja gunakan imajinasimu untuk menciptakan potret karakter di dalam buku. Lalu dengan cara demikian, apakah membaca menjadi beban karena perlu memaksakan diri? Bukan seperti itu, karena pada dasarnya kebiasaanlah yang perlu dibentuk. Dengan memaksa diri terus membaca, melakukan repetisi yang sama beberapa kali, perlahan-lahan membaca akan bergeser dari penyebab rasa kantuk menjadi aktivitas santai menyenangkan.
Berbeda dengan para bookworm, orang-orang yang memberikan keempat jawaban di atas memiliki kendala dalam membaca, mungkin ada beragam alasan dibaliknya, namun untuk bisa mengalahkan semua alasan itu, harus sedikit memaksa diri untuk terus membaca walaupun rasa kantuk atau bosan mulai muncul. Dengan mencoba membuat catatan kecil tentang buku yang sedang dibaca, akan memaksa otak untuk fokus dan bekerja mengusir rasa kantuk. Selain itu berimajinasi juga membuat bacaan menjadi kaya sekaligus menangkal rasa kantuk, coba saja gunakan imajinasimu untuk menciptakan potret karakter di dalam buku. Lalu dengan cara demikian, apakah membaca menjadi beban karena perlu memaksakan diri? Bukan seperti itu, karena pada dasarnya kebiasaanlah yang perlu dibentuk. Dengan memaksa diri terus membaca, melakukan repetisi yang sama beberapa kali, perlahan-lahan membaca akan bergeser dari penyebab rasa kantuk menjadi aktivitas santai menyenangkan.
Lalu apakah para bookworm pun telah terbebas dari rasa bosan membaca? Rasanya tidak juga, aku bisa menyebut diriku bookworm (ada yang mau protes? Terserah deh :) ), namun pada saat-saat tertentu, aku pun sulit menemukan mood untuk membaca. Keinginan membaca buku terkadang menguap dan aku sulit memilih buku yang ingin kubaca. Lalu aku mulai memperhatikan bahwa ada saat-saat ketika aku memaksa diriku membaca buku-buku yang terlalu berat, tuntutan untuk diri sendiri ini mendorong keinginan membaca itu menurun. Pada saat seperti ini, aku mengganti bacaanku dengan buku yang lebih ringan dan biasanya diperuntukkan untuk anak-anak, atau buku dengan tempo yang sangat cepat. Sampai sekarang, cara ini membantuku kembali menjadi bookworm.
Hal lain yang bisa membuatku kehilangan nafsu membaca adalah keadaan sekitar. Duduk membaca di kamar kosan acap kali membuatku bosan tak terkira. Karena itu di giveaway ultah BBI aku bertanya tentang tempat-tempat menarik untuk bisa duduk membaca. Perubahan suasana hampir selalu membawa angin segar dalam dunia bacaku. So, membaca semestinya menjadi aktivitas menyenangkan, bukannya memberatkan, lakukan ketika ingin dilakukan, dan silahkan pause sejenak untuk sekedar melihat sekeliling, bersosialisasi atau menikmati film-film terbaru. Seorang bookworm pasti akan menemukan jalan kembali menjadi bookworm. Dan seorang pemula pun bisa menjadi pembaca akut setelah kebiasaan itu terbentuk.
[Diterbitkan tanpa merubah isi materi yang dituliskan oleh Althesia Silvia #MariMembaca alias Kak Essy]
From The Host
Waah, "dalem" ya posting tamunya Kak Essy :D Memang benar lho, meskipun membaca itu sebenarnya kegiatan yang menyenangkan dan bermanfaat, bisa adaa aja hambatan-hambatannya seperti yang udah diterangkan kak Essy tadi. Kak Essy juga udah bagi-bagi kiat-kiat untuk membuat kita bisa lebih menikmati kegiatan membaca dan nggak "stuck" atau "macet" untuk membaca, super! xD Terima kasih banyak yaa kak Essy karena sudah berbagi rasa pengalaman, kiat, dan tentu saja karena sudah menyempatkan diri memberikan posting bermanfaat di blog A Book is a Gift xDb
Eit, tapi, tidak sampai situ saja, folks! Ini dia hasil wawancara saya (KRP) dengan kak AlthEssy-a (bacanya tetep Althesia kok, tapi ditulis AE - biar kayak Albert Einstein #terusajasukasuka), siapa tahu Anda-Anda readers yang masih membutuhkan pencerahan bisa mendapatkan lebih banyak hal baru yang bebas merkuri... ups! xD Ayo kita kenalan lebih dekat dengan Kak Essy dan kepo-kepo seputar ke-bookish-annya^^ ...dijamin jawabannya tidak bokis, tentu saja ;p
KRP: Halo kak Essy^^ Senang bisa mendapat "kunjungan tamu" kakak di blog A Book is a Gift xDb Salam kenal ya kak, sudah berapa lama nih kakak ngeblog? Kalau boleh ceritakan sedikit dong tentang kakak dan blog buku kakak, #MariMembaca?
AE: Kalau blog buku bisa dibilang masih muda. Blog buku #MariMembaca itu awalnya dibuat bukan sebagai blog buku. Blog itu dibuat pertengahan tahun 2007 untuk tujuan kuliah sewaktu aku jadi asisten dosen di kampus. Setelah aku lulus, blog itu sempat terbengkalai, kutinggalkan begitu aja. Di awal tahun 2011, bulan Maret tepatnya aku mulai banyak kenalan di twitter, teman-teman yang juga suka baca dan aku mulai tertular ikut menulis review. Sejak saat itu blogku berubah tujuan jadi blog buku. Jadi ya baru sekitar 3 tahun aku ngeblog buku."
KRP: Aih, udah lama juga ya kak ngeblognya^^ Lalu, apa saja sih yang kak Essy ingin capai/peroleh dengan membuat blog buku? Adakah suka-duka tertentu yang kakak rasakan? Hehe.
AE: Seperti ceritaku diatas, aku membuat blog buku itu simply karena aku pengen deliver apa yang ada di pikiranku tentang buku yang kubaca. Rasanya senang bisa berbagi pendapat tertulis sehingga bisa jadi bahan diskusi dengan teman lainnya. Itu sih pointnya. Kalau suka dukanya apa yaa...hahaha...hmmm rasanya agak sedih waktu aku harus pindah kerja dari Salatiga ke Jakarta, itu titik dimana aku kehilangan sebagian besar waktu yang tadinya bisa kupakai untuk ngeblog, membaca dan blog walking. So sampai sekarang masih begitu Risa. Itu dukanya. Kalau senangnya, ya thank God sampai sekarang dengan punya blog ini aku justru jadi punya tambahan banyak teman dari BBI :)
KRP: Ah, betul juga kak, memang rasanya "berat" kalau waktu luang yang ada kebanyakan gak terlalu lowong untuk kegiatan blogging buku ya ><. Terus nih kak, sekarang dengan adanya even Guest Posting ini nih, gimana kesan dan harapan kakak setelah mengikuti even Guest Posting BBI 2014?
AE: Awalnya aku gak kebayang sama sekali apa yang mesti kulakukan dengan Guest Posting ini, aku hanya ingin terlibat dan semoga bisa dapat kenalan baru lagi, karena jujur aja ada begitu banyak member BBI yang aku gak kenal, karena komunitas ini makin lama makin besar, so aku berharap bisa dipasangkan dengan member BBI yang aku gak kenal sama sekali, so aku bisa dapat teman baru. And BINGO there you are Khairisa, I've got you as my new friend :)
KRP: Hehee... YAY! Saya juga senang banget dan merasa terhormat ((halah)) bisa berkesempatan kenal lebih akrab dengan kak Essy sebagai anggota baru di BBI ini, nambah teman selalu menyenangkan, syukur-syukur nambah rejeki hehe. Sekarang saya mau kepo ya kak, keponya soal ini nih, karena kakak lagi mampir di blog A Book is a Gift, share dong kak tentang buku(-buku) apa yang menurut kakak merupakan hadiah paling berkesan dari kakak untuk orang lain, atau hadiah paling berkesan untuk kakak^^
AE: Baca pertanyaanmu ini aku jadi mikir, aku hampir gak pernah kasi buku sebagai hadiah ke orang lain (selain event Giveaway), biasanya aku yang dihadiain buku sih hahaha.
Kalau yang berkesan itu Monte Cristo, aku dapat buku itu pada waktu yang paling kuinginkan. Jadi aku lagi pengen banget buku itu karena kebetulan BBI awal-awal tuh jadiin buku itu sebagai bacaan bersama, tapi aku gak punya duit mau beli, trus aku gk bilang siapa-siapa dan tiba-tiba buku itu udah ada di meja kosanku, dibeliin sama pacarku (mantan pacar kalau sekarang). Jadi seneng banget, kok bisa ngepas banget gitu rasanya. hahahaha.
KRP: Aduh, so sweet how lucky nih Kak Essy, sering dihadiahin buku xD Ditunggu cerita-ceritanya juga yah kak kalau kapan-kapan mau hadiahin buku ke orang lain di luar setting GA, hahaha x). Oke kak, ini pertanyaan penutup dari saya, yang juga pertanyaan permintaan dan kepo-kepo - minta sarannya ya kak untuk A Book is a Gift ini beserta review-reviewnya, hehe xD
AE: Nah kalau aku lihat blogmu pasti gak komen, karena aku suka dengan blog yang simple dan warna blog nyaman utk baca, so menurutku secara tampilan udah oke kok. Kalau utk review aku blm baca semua reviewmu, aku baru baca beberapa antara lain phone call-nya Albom, paper town, dan beberapa lainnya, kamu punya style sendiri kok so aku gak mau komen. Btw, aku juga udah baca phone call nya Albom dan aku setuju dengan kamu, Om Albom penyampaiannya bagus banget yaa...tapi emang semua bukunya keren sih.
Hoho, kalau gitu ditunggu ya kak komennya kapan-kapan di ABIAG xD #PLAK Sekali lagi terima kasih banyaak ya kak sudah bertamu di A Book is a Gift yang unyu-unyu ini xD Akhirnya dengan posting tamu kak Essy ini, juga dengan keikutsertaan saya di even Guest Posting BBI 2014, isi blog ABIAG ini bisa lumayan ada variasi dikit selain review nyerempet curhat dan meme nyerempet banci gratis xD ...ada yang menampilkan wawancara silaturahmi (baca juga ya wawancara ABIAG dengan kak Hanifah "Sudut Buku Hani" - sebagai tuan rumah dari blog pertama yang pernah saya isi sebagai kontributor tamu xD) dan posting tamu + wawancara guest kontributor pertama di ABIAG yang tak lain adalah kak Essy.
Jangan lupa, simak juga guest post-guest post lain dari peserta even ini^^:
So that's a wrap for the BBI Guest Posting Event 2014 in A Book is a Gift! Terima kasih untuk evennya yang kece banget ya BeBI! ^^
Hahahaha lucu juga ya lihat tulisanku di blog orang lain...anyway makasih banyak ya Risa..semoga kamu selalu sukses dalam cita-citamu dan terus baca dan ngeblog yaa
ReplyDeletexDD saya juga geli kak hahahaha #PLAK seneng deh bisa kedatangan tamu^^// terima kasih juga ya kak Essy xDDb Amiiin kaka, terimakasih untuk do'anya, all best wishes juga buat kak Essy :*
DeleteMembaca emang harusnya menyenangkan. Dan iya sih, kita aja yang suka baca bisa bosen, apalagi yang gak suka. Emang harus banyak buku yang menarik dan tempat yang asyik juga *banyak mau
ReplyDeleteEh aku baru pertama kali mampir ke blog ini. Manis banget sih, lucu :D
Anyway, untung kamu gak digalakin sama Kak Essy ya *mendayung pergi sebelum Kak Essy baca
Halooo, Kak Essy, salam kenal~! setuju sama Risa, dalem ya tulisan Kak Essy. Bahkan yang udah ngaku bookworm pun pasti juga pernah ngrasa salah satu atau malah keempat pernyataan di atas... Pernah aq baca buku yang bikin tertekan jadi nggak betah duduk diam baca, akhirnya aq pergi renang tanpa bawa cadangan bacaan (biasanya paling nggak bawa satu buku ke mana pun loh) *malah curhat* (>,<)
ReplyDeleteesssyyyyyy :D asik ya event ini, bikin jadi kenal banyak member bbi hihiyyy nggak ketemunya kembaran lagi, kembaran lagi #plak. anyway, setuju kalau membaca itu menyenangkan, aku nggak inget kapan aku ngerasa nggak suka baca, karna dr kecil sampe udah emak2 gini, membaca selalu jadi bagian utama hidupku #ciye. dan BBI berperan penting banget nih untuk makin cinta sama membaca *hugs*
ReplyDeleteoiya untuk rhisa salam kenal yaaaa
Biasanya klo sedang jenuh baca diseling sama hobi lain. Kalau aku suka nonton jadi nonton dulu nanti mood bacanya balik lagi. ^^
ReplyDeleteBuatku, saat2 harus 'maksain' baca buku tetep aja menyenangkan karena ga ada penyesalan di situ, tetap bermanfaat daripada kegiatan ga jelas lainnya (yg biasanya kulakuin juga sih *plak)
ReplyDelete