Salah satu hal aneh tentang hidup di dunia, adalah bahwa hanya sesekali seseorang merasa cukup yakin akan hidup untuk selamanya dan selamanya dan selamanya. Terkadang seseorang mengetahuinya saat terbangun pada waktu fajar baru yang hening. Lalu dia keluar dan berdiri sendirian, melemparkan kepala jauh ke belakang dan melihat ke atas dan ke atas. Kemudian dia menyaksikan langit yang pucat perlahan berubah dan memerah dan hal-hal aneh yang mengagumkan terjadi sampai sang Timur nyaris membuat orang berteriak dan jantungnya berhenti karena menatap keindahan terbitnya matahari yang selalu luar biasa - yang selalu terjadi setiap pagi selama ribuan dan ribuan dan ribuan tahun. Saat itulah seseorang mengetahuinya untuk sejenak. Dan kadang-kadang seseorang mengetahuinya ketika berdiri sendirian di dalam hutan saat matahari terbenam dan keheningan emas pekat yang misterius menembus dari bawah dahan-dahan seperti mengatakan berulang-ulang dengan perlahan sesuatu yang sulit didengar, seberapa keras pun seseorang berusaha. Lalu terkadang hitam biru sunyi yang sangat luas pada malam hari dengan jutaan gemintang menunggu dan menyaksikan dapat membuat seseorang yakin. Kadang-kadang suara musik di kejauhan, dan juga terkadang tatapan ke dalam mata seseorang, membuat hal itu terasa benar.
Setelah membaca The Secret Garden (dan mereviewnya), menurut saya buku tersebut juga sama-sama mengandung keunyuan besar (#...) sekaligus makna yang dalam melalui pengkomunikasian hal-hal berarti, meskipun sederhana - yang mungkin terlupakan di tengah kesibukan yang fana (#...). Salah satu uraian yang saya suka dari buku Secret Garden tersebut, yang telah saya kutip di atas sebenarnya deskripsi di satu halaman penuh. Mungkin terlalu panjang kalau dipaksa disebut scene, tapi saya merasa tersentuh saat membacanya dan ingin membagikannya ke Anda yang mampir di sini. Gambaran yang dilukiskan oleh penulis dalam uraian deskripsinya terasa membuai saya, bahkan meski saya sebenarnya bukan orang yang "seunyu" itu untuk rajin melihat matahari terbit dan terbenam atau apa (#...). Membaca uraian tersebut membuat saya jadi membayangkan saat-saat "hidup selamanya" bagi saya, ketika saya bisa berkumpul dengan keluarga, memeluk orangtua dan saudara-saudari saya (HIQSBAPER), saat-saat yang membuat kita merasa nggak berbatas dan bahagia sepenuhnya, dalam-dalam sampai ke hati. Let me know what do you feel and think about those one-page paragraph above!...dann jangan lupa untuk membagi Scene on Three kalian ya!
Yuk ikutan share adegan unyu maxima Anda juga dari buku. Here's how:
1. Tuliskan suatu adegan atau deskripsi pemandangan/manusia/situasi/kota dan sebagainya dari buku pilihan kalian ke dalam suatu post.
2. Jelaskan mengapa adegan atau deskripsi itu menarik, menurut versi kalian masing-masing.
3. Jangan lupa cantumkan button Scene on Three di dalam post dengan link menuju blog Bacaan B.Zee.
4. Masukkan link post kalian ke link tools yang ada di bawah post Bacaan B.Zee edisi hari ybs, sekalian saling mengunjungi sesama peserta Scene on Three.
5. Meme ini diadakan setiap tanggal yang mengandung angka tiga, sesuai dengan ketersediaan tanggal di bulan tersebut (tanggal 3, 13, 23, 30, dan 31).
No comments:
Post a Comment