Sunday, June 8, 2014

Akiyoshi, Rikako. GIRLS IN THE DARK.

WHEN: Tanggal x Juli, setelah sekolah usai.
WHERE: SMA Putri Santa Maria. Pot bunga.

WHO: Kelas 3-B. Shiraishi Itsumi.

WHAT: Meninggal berlumuran darah.

WHY: Tidak jelas.

HOW: Jatuh dari teras.

Tahun terbit: 2014
Penerbit: Haru
Edisi: Paperback, bahasa Indonesia, kyaa signed by the author~ terima kasih, Haru :** ((norak-ing))
"Genre": Mystery, J-Gothic, High-school, Teens, "Interesting" Premises
Get the book!

Klub Sastra di sebuah SMA khusus putri yang diterpa gosip bahwa salah satu dari anggotanya yang kini berjumlah enam orang adalah pembunuh dari Shiraishi Itsumi, sang pemegang jabatan Ketua, mengadakan pertemuan rutin ke-16 mereka yang beragendakan pembacaan naskah dan yami-nabe (kegiatan berarti-harifiah "panci hitam" - mencampurkan bahan-bahan yang sudah dibawa masing-masing tanpa tahu-sama-tahu milik satu-sama-lain dalam sebuah panci dan memakannya bersama-sama apapun jadinya rasanya dalam suasana gelap) untuk mengenang ketua klub mereka sebelumnya. Ya, tema naskah cerpen yang harus dibacakan para anggota malam itu adalah Kematian Shiraishi Itsumi. Di acara yang dipandu oleh Sumikawa Sayuri sebagai Ketua Klub Sastra yang baru sekaligus sahabat Shiraishi Itsumi, kematian Itsumi yang misterius dengan bunga lily (of the valley, ternyata kalau menurut catatan kaki) yang digenggamnya ternyata menimbulkan spekulasi dan dugaan yang berbeda dari masing-masing anggota yang membacakan naskahnya masing-masing. 

Sebuah naskah dengan tema kematian Itsumi. Naskah yang kita persembahkan bagi Itsumi. Saya ingin kita mencoba mengingat sekuat tenaga, menceritakan sesuai dengan ingatan itu, dan saling berbagi tentang kejadian tidak menyenangkan ini. Pasti ada yang terlihat dengan meleburkan kematian Itsumi dalam sebuah naskah.
Kenapa Itsumi harus mati? Kemudian... apakah benar ada di antara kita yang membunuhnya?

Pertemuan ke-16 Klub Sastra ini pun menjadi isi cerita buku ini, di mana "format" penceritaan ini seperti jadwal urutan acara pertemuan sebagai bab-bab nya, dengan sudut pandang tiap anggota yang bergantian ketika mereka sedang membacakan naskahnya. Cara penyusunan cerita dan "premis" ceritanya tentang para anggota klub sastra yang menceritakan kematian ketua terdahulu mereka ini yang membuat buku ini terasa "baru" dan "berbeda" dibanding buku misteri lain yang pernah saya baca dan membuat saya tertarik xD.

Latar cerita yang mengisahkan para tokohnya adalah orang-orang yang terlibat di lingkungan SMA swasta uelit (harus pakai u soalnya elit banget) yang isinya anak perempuan semua ternyata menghasilkan atmosfer khas remaja yang sedikit-banyak berkisar pada saling-melihat dan sejumlah kegalauan dan obsesi masing-masing xD. Tiap naskah cerita pendek punya cara penceritaan yang secara keseluruhan jadi terasa hiperbol dan lebay kalau menggambarkan sesuatu, dan itu yang paling terasa kalau membicarakan kecantikan dan memuji-muji Itsumi sebagai Ketua dan anak pengelola sekolah yang kayaknya gak ada celanya sama sekali, sama kalau sudah mulai menggambarkan kemewahan bergelimpangan yang ada di salon (tempat berkumpul) Klub Sastra atau kekayaan tokoh tertentu. Entah kenapa saya merasa agak janggal saja pada nama merek-merek bertebaran dan kaitannya dalam kehidupan anak SMA yang menjadi gambaran bagi tokoh di cerita ini. Soalnya saya jadi bertanya-tanya apakah beneran ada di Jepang yang sampai kaya begitu... ya siapa tahu ada, ya, cuma saya merasa hal itu jadi bukan sesuatu yang jadi terasa "believeable" di cerita ini^^. 

Lalu, cara langsung tiap anggota untuk menyatakan pikiran, perasaan, dan kemudian menyimpulkan tentang Itsumi dan kematiannya dalam naskah masing-masing menjadi terasa blak-blakan sekali untuk dibayangkan sebagai cerita yang benar-benar dibacakan di depan orang lain, soalnya semuanya dalam sudut pandang orang pertama. Hal ini membuat saya jadi janggal membayangkan gimana reaksi tiap anggota lain yang mendengarkan temannya membaca naskah masing-masing, dan betapa bakal awkward banget itu (halah). Entah mungkin bisa saja ada unsur budaya atau kelekatan anggota yang terlibat sehingga mungkin bukan sesuatu yang penting, cuma buat saya sih emang aneh saja =)).

Meskipun demikian, unsur misteri yang mengantarkan pembaca pada proses memecahkan kebenaran dari kepingan-kepingan fakta yang ada (#...), serta - khususnya dalam cerita ini, berdasarkan apa yang diketahui dari setiap orang yang terlibat dalam cerita - bisa cukup dirasakan. Okelah, cerita "analisis" tiap anggota memang menunjukkan kesimpulan yang berbeda dan suka saling bertentangan sampai bikin saya setengah mengaga-imajiner (jaw-dropped gitu) waktu membaca gimana anggota-anggota itu bisa menuturkan pikirannya, namun barulah sewaktu dibaca sampai selesai akhirnya bisa ketahuan gimana kebenaran sebenarnya yang bisa diterima akal dalam benang merah (kalau gak paham bisa sambil komen #JANGAN #KODE). Yang menarik dari novel ini, sebagai cerita yang berlatar sekolah khusus putri adalah gimana para tokohnya ternyata cenderung membuat mereka "melihat apa yang ingin mereka lihat dan ingin orang lain melihat sesuai apa yang mereka inginkan". Kesan adanya "citra dan ambisi sosial" yang diceritakan bisa dimiliki sama remaja-remaja SMA kayak tokoh2 dalam cerita ini bisa dibilang kuat banget. Suasana saling-melihat yang kental terjadi di sekolah putri serta kenyataan-kenyataan bikin miris yang mewarnai perkembangan remaja (#...) membuat kenyataan cerita akhirnya bikin merinding ketika kenyataan sebenernya sudah diungkapkan.

Tapi, mustahil untuk usia kita. Bagi kita, perasaan dan kepekaan kita adalah yang paling penting, kan? Itu adalah hal yang penting yang harus dilindungi lebih dari apa pun! Karena itu kita harus membunuh diri kita sendiri, atau dibunuh orang lain...

Kesimpulan keseluruhannya, ini novel misteri (?) yang lebih cocok dibilang "menarik" daripada "bagus". Saya menghargai keunikan yang dimiliki novel ini dalam menyusun penceritaannya, serta kejutan khas pengungkapan-misteri yang membuat kesan misteri novel ini membuat saya merinding =)). Terima kasih banyak untuk Penerbit Haru yang sudah memberi saya kesempatan untuk membacanya, juga Akiyoshi-sensei karena sudah menandatangani~~ 

This review is also submitted for Ren's Little Corner's New Authors Reading Challenge 2014.          

2 comments:

  1. Jadi kepengen bacaaaa.. :D Kayaknya menarik ya.. Betul tuh, kalo diceritakan dengan sudut pandang orang pertama semuanya, bagaimana ya tanggapan teman yang mendengarkan.. :v

    ReplyDelete
  2. novel ini keren banget! aku sudah baca. menceritakan satu tokoh dengan berbagai sudut pandang membuat kita berpikir keras mencari kebenarannya dimana. keren!

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Back to Top